
Upacara pengucapan syukur kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan yang Mahakuasa) atas berkat-berkat-Nya kepada umat manusia selama setahun yang lalu. Serta melepaskan tahun yang lama dan siap menerima tahun yang baru.
Pada kegiatan ini, Tulude dilaksanakan dalam rangkaian ibadah sekaligus dengan ulang tahun desa, yang dipimpin oleh Pendeta Tommi Rawis S Th lewat khotbahnya “Mengasihi sesama, jangan kita menari diatas orang lain lalu senang melihat kesusahan orang lain”. Kita harus punya kepedulian bersama disepanjang tahun 2025,

Anggota DPRD Minut, Dekky Kantale
Dengan mengangkat tema “Pakaiha megahagho makaturung kasi rorong”Y Pelaksanaan Tulude berjalan dengan lancar, yang menarik dari kegiatan Tulude adalah saat pemotongan kue “Tamo”, yakni makanan sejenis wajik yang terbuat dari beras ketan dan gula merah. Kue tamo berbentuk kerucut mirip tumpeng yang diletakan di atas nampan dan dihias dengan hiasan. Pada saat kegiatan tulude, tamo ini akan dipotong dengan diawali dengan pidato adat. Prosesi pemotongan kue tamo ini merupakan simbol pembagian keberkahan. Kue Tamo diibaratkan sebagai keberkahan yang akan dinikmati oleh semua warga. Kegiatan Tulude merupakan tradisi yang harus dilestarikan sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat desa Tambun ujar hukum Tua desa Tambun Sinorita Sintinuwu, dalam sambutannya hukum Tua mengajak kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan semesta alam,i Genggonalangi Duatang Saruruang. Karena atas berkatnya semuanya bisa berada ditempat ini.
Dalam kegiatan juga dihadiri anggota DPRD Minahasa Utara Bpk Dekky Kantale, tokoh2 masyarakat, guru guru SMK N2 Likupang Barat serta seluruh masyarakat desa Tambun dan masyarakat desa tetangga