Sejumlah meja dan kursi ditata menyerupai ruang kelas, hanya beberapa meter dari garis batas tertinggi air pasang. Belasan siswa SMKN 2 Likupang Barat tampak serius menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan dalam ANBK tersebut, diawasi sejumlah guru. Di tengah suara deburan ombak, dan tiupan angin, para siswa tetap berkonsentrasi.

“Ada 18 siswa yang mengikuti ANBK kali ini,” ungkap Kepala SMKN 2 Likupang Barat, pelaksanaan ANBK di ruangan sekolah terkendala jaringan internet yang kurang memadai. Sehingga solusi yang diambil adalah memindahkan pelaksanaan ANBK ke tepi pantai.

“Alasan pelaksanaan ANBK di sini, karena signal internet bagus di pinggir pantai, kalau di ruangan sekolah signal ada tapi kesulitan untuk ujian online,” ungkap para guru.

Dia mengatakan, meski pelaksanaan ANBK di SMKN 2 Likupang Barat tidak lazim seperti di sekolah lainnya yakni harus di tepi pantai, namun semua bisa berjalan dengan lancar.

“Semua bisa berjalan dengan baik, selama dua hari pelaksanaan ANBK,” tuturnya.


Jajaran Balai TIK Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut saat mengunjungi SMKN 2 Likupang Barat.

Diketahui, SMKN 2 Likupang Barat terletak di Pulau Talisei, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Meski berada di wilayah pulau, sejumlah prestasi telah diukir sekolah tersebut, seperti berprestasi di ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional tahun 2025.

Diketahui, ANBK adalah penilaian yang dilakukan menggunakan komputer sebagai alat untuk menampilkan dan menjawab soal. ANBK merupakan salah satu bentuk evaluasi sistem pendidikan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

Tujuan ANBK 2025 adalah bukan untuk mengukur hasil belajar siswa dan bukan untuk pemeringkatan antar satuan pendidikan